Sampel (sample) merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (lot atau batch). Sedangkan populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang menjadi perhatian untuk diteliti. Sampel dan populasi memiliki keterkaitan yang sangat erat, tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Sehingga pengambilan sampel yang benar akan mendekati kebenaran dari sebuah populasi.
Pengertian Teknik Sampling
Pengambilan sampel merupakan
upaya mengambil sejumlah atau sebagian bahan atau barang (sampel) yang
dilakukan dengan menggunakan metode tertentu sehingga bagian barang atau bahan
yang diambil bersifat mewakili (representatif) keseluruhan barang atau
bahan (populasi). Sampel yang bersifat mewakili adalah sampel yang diperoleh
dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yang sesuai untuk menghasilkan
keberhasilan yang tepat terhadap sumber sampel. Dari penjabaran diatas maka
dapat diambil pengertian bahwa teknik pengambilan sampel adalah kemampuan untuk
mendapatkan sejumlah sampel yang mewakili populasi.
Dasar Pertimbangan dalam Teknik Sampling
Dasar
pertimbangan dalam menentukan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan,
yaitu:
1)
Efisiensi waktu dan biaya
2)
Ketelitian (presisi)
Seorang
peneliti dalam melakukan pengambilan sampel harus memperhitungkan dan
memperhatikan hubungan antara waktu, biaya dan tenaga yang akan dikeluarkan untuk
memperoleh tingkat ketelitian (presisi) dari sampel yang diambil. Waktu yang
diperlukan untuk pengambilan sampel harus cepat dengan biaya yang dikeluarkan
relatif murah. Dan sampel yang diambil harus memiliki ketelitian tinggi
terhadap keterwakilan keseluruhan populasi.
Jenis-Jenis Teknik Sampling
Teknik
sampling secara umum dibedakan ke dalam 2 kelompok, yaitu: probability
sampling dan non-probability sampling.
Probability Sampling (Pengambilan Sampel dengan Peluang)
Probability sampling merupakan
teknik pengambilan sampel yang memberi peluang/ kesempatan yang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel. Teknik
pengambilan sampel jenis ini meliputi:
1) Random Sampling (Pengambilan
Sampel Acak)
Teknik
random sampling digunakan untuk menghilangkan kemungkinan bias pada sampel.
Sampel diambil secara acak dari semua anggota populasi tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam anggota populasi tersebut. Teknik ini dapat dilakukan apabila
anggota populasi dianggap homogen.
2) Proportionate
Stratified Random Sampling
Teknik proportionate stratified random
sampling digunakan apabila populasi mempunyai anggota/ karakteristik yang tidak
homogen dan berstrata secara proportional. Contoh penerapannya adalah pada
pengambilan sampel dalam suatu organisasi mempunyai personil yang terdiri dari
latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu: SLTP, SLTA, S1, dan S2 dengan
jumlah setiap kelas pendidikan juga berbeda. Oleh kerena jumlah anggota
populasi untuk setiap strata pendidikan tidak sama atau bervariasi maka jumlah
sampel yang diambil harus meliputi seluruh strata pendidikan yang diambil
secara proporsional.
3) Disproportionate
Random Sampling
Teknik disproportionate
random sampling digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi
berstrata tetapi kurang proporsional. Contoh penerapannya adalah pada
pengambilan sampel dalam sebuah perusahaan mempunyai personil sebagai berikut:
3 orang S3, 5 orang S2, 100 orang S1, 800 orang SLTA, dan 700 orang SLTP. Dalam
pengambilan sampel maka personil yang berijazah S2 dan S3 semuanya harus diambil
sebagai sampel, karena kedua kelompok tersebut memiliki jumlah yang terlalu
kecil jika dibandingkan dengan kelompok lainnya.
4) Cluster Sampling (pengambilan
sampel daerah)
Teknik cluster sampling
digunakan untuk menentukan sampel bila populasi yang akan diteliti atau sumber
data sangat luas, misalnya penduduk suatu negara, propinsi atau kabupaten.
Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka
pengambilan sampelnya berdasarkan daerah dari populasi yang telah ditetapkan. Teknik
cluster sampling dilakukan dalam dua tahap yaitu:
a. Menentukan sampel daerah
b. Menentukan orang-orang
yang ada pada daerah dengan cara pengambilan sampel pula
Non-probability Sampling (Pengambilan Sampel Tanpa Peluang)
Non-probability sampling merupakan
teknik pengambilan sampel yang tanpa memberi peluang/ kesempatan yang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel. Teknik
pengambilan sampel ini meliputi:
1) Pengambilan Sampel
Sistematis
Teknik pengambilan sampel
sistematis adalah teknik pengambilan sampel dengan cara penentuan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Contohnya
dalam pengambilan sampel dengan jumlah anggota populasi sebanyak 200 orang. Mulanya anggota populasi
diberi nomor urut dari no 1 sampai nomor 200. Selanjutnya pengambilan sampel
dilakukan dengan memilih nomor urut ganjil, atau genap, atau kelipatan dari
bilangan tertentu, seperti bilangan 5 dan lain sebagainya.
2) Pengambilan Sampel Kuota
Pengambilan sampel kuota
adalah teknik pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai pada jumlah (quota) yang diinginkan. Contohnya dalam
pengambilan sampel pegawai golongan II pada suatu instansi dan penelitian
dilakukan secara kelompok. Jumlah sampel ditetapkan 100 orang sementara
peneliti sebanyak 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel
secara bebas dengan karakteristik yang telah ditentukan (golongan II) sebanyak
20 orang.
3) Pengambilan Sampel
Aksidental
Pengambilan sampel aksidental
adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan. Setiap benda atau siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel apabila cocok dengan yang diperlukan sebagai sumber data.
4) Pengambilan Sampel
Tertentu (Purposive Sampling)
Pengambilan sampel tertentu
adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan untuk tujuan atau pertimbangan
tertentu saja. Contohnya apabila akan melakukan penelitian tentang disiplin
pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang
kepegawaian saja.
5) Pengambilan Sampel Jenuh
Pengambilan sampel jenuh
adalah teknik pengambilan sampel apabila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil.
Istilah lain dari pengambilan sampel jenuh ini adalah sensus, dimana semua
anggota populasi dijadikan sampel.
6) Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel
dengan menggunakan sampel awal dalam jumlah kecil sebagai informan untuk
mendapatkan sampel dalam jumlah besar. Contohnya, penelitian mula-mula
dilakukan dalam sampel jumlah kecil (informan kunci) kemudian setiap sampel
tersebut disuruh memilih sampel berikutnya, yang pada akhirnya jumlah sampel
akan bertambah banyak seperti bola salju yang bergelinding makin lama makin
besar.
7) Pengambilan Sampel
Seadanya
Pengambilan sampel seadanya
adalah pengambilan sampel sebagian dari populasi berdasarkan data seadanya atau
kemudahan mendapatkan data tanpa perhitungan apapun mengenai keterwakilan
sampel terhadap populasi. Sehingga dalam pembuatan kesimpulan masih sangat
kasar dan bersifat sementara (hipotesis).
EmoticonEmoticon