Bahan baku cair memiliki sifat lebih sensitif dibandingkan dengan bahan padatan. Sehingga diperlukan perlakuan khusus dalam menyimpan bahan baku cair. Adapun sifat bahan baku yang mudah terpengaruh oleh kondisi luar adalah daya penguapan (volatilitas). Bahan baku cair umumnya mudah menguap jika diletakkan pada kondisi kamar (temperatur 35oC dan tekanan 1 atm). Hal tersebut dikarenakan titik uap bahan kimia cair lebih rendah dari suhu kamar.
Salah satu industri kimia yang menggunakan bahan baku cair adalah industri mayonaise. Bahan baku cair yang digunakan adalah minyak kedelai. Suhu kritis pada penyimpanan minyak kedelai sebagai bahan
baku mayonaise adalah 15oC. Jika minyak tersebut disimpan tanpa
dilengkapi heat exchanger (penukar panas) akan mengakibatkan kerusakan pada
minyak tersebut. Sehingga pada
penyimpanan minyak kedelai, tangki penyimpanan harus dilengkapi dengan plat
penukar panas yang berfungsi untuk menjaga suhu minyak kedelai agar mencapai atau melebihi suhu kritisnya.
Apabila suhu minyak kedelai
melewati batas kritisnya, maka mengakibatkan terurainya sebagian besar ikatan
rangkap dari minyak kedelai tersebut. Ikatan rangkap yang terdapat pada minyak
kedelai akan menimbulkan bau yang khas dan rasa yang lebih enak pada pembuatan
mayonaise dibanding minyak yang lain. Namun jika minyak kedelai tersebut rusak
(ikatan rangkapnya terurai) maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap, rasa
mayonaise menjadi tidak enak.
Bentuk (Model) Tangki Penyimpanan Bahan Baku Cair
Bahan baku cair
umumnya disimpan dalam tangki. Tangki penyimpanan bahan baku cair selalu dilengkapi
dengan sistem pemasukan dan pengeluaran bahan. Adapun bentuk (model) tangki penyimpanan
bahan disesuaikan dengan kebutuhan industri. Jenis tangki penyimpanan bahan
baku kimia cair antara lain: tangki silinder tegak, tangki horizontal, dan
tangki bola.
Konstruksi Tangki Penyimpanan Bahan Baku Cair
Pada konstruksi (perancangan) tangki penyimpanan
bahan baku cair perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Suhu
Semua bahan baku cair
memiliki suhu kritis. Suhu berpengaruh terhadap kerusakan sifat fisika dan
kimia dari bahan baku. Jika kerusakan bahan baku hanya pada sifat fisika masih
bisa diperbaiki, tetapi jika merambat ke sifat kimia maka kerusakan bahan baku
menjadi permanen dan sukar diperbaharui. Oleh karena itu perancangan tangki
untuk menyimpan bahan baku cair harus dilengkapi dengan alat penukar
panas. Alat penukar panas berfungsi untuk menjaga suhu bahan agar tidak
mencapai atau melampaui suhu kritisnya.
2) Korosif
Bahan baku cair
misalnya larutan elektrolit kuat termasuk asam kuat dan basa kuat memiliki
sifat korosif. Tangki penyimpanan bahan jenis tersebut harus dilengkapi dengan
bahan kontruksi yang tahan terhadap korosif.
3) Mudah Menguap (Volatil)
dan Flamable (Mudah Terbakar)
Bahan baku cair yang
mudah menguap dan mudah terbakar memerlukan penanganan tersendiri dengan
ketentuan yang sudah berlaku secara internasional. Penanganan tersebut meliputi
penyimpanan dan distribusi bahan. Contohnya adalah tangki bahan bakar di SPBU untuk
penyimpanan bensin/ petroleum.
EmoticonEmoticon